Jangan – Jangan Tuhan Tak Merestuiku Jadi Penyair – Kumpulan Puisi by RB Akar

Blurb _________

Aku merasa sajakku takkan pernah berhasil
kata yang hilang dalam lembaran kertas
dihapus oleh ingatan 
Maka aku terus mengalir agar kau tahu
ar mata yang berhasil
adalah ia yang tak takut kerikil

Judul : Jangan-Jangan Tuhan tak Merestuiku Jadi Penyair 
Penulis : RB Akar
Penerbit : Ana Hebat
Halaman : 180 hlm
ISBN : 978-602-6380-23-4
Kumpulan Puisi 

Review _________

Ada yang suka puisi kah? Kali ini aku mau share penilaianku tentang kumpulan puisi Jangan-Jangan Tuhan Tak Merestuiku Jadi Penyair karya RB Akar.

Kumpulan puisi dalam buku ini dibagi menjadi tiga tema yaitu Aku, Tuhan dan Kalian.
Dari tema Aku ini terdapat 24 Puisi. Aku sebagai PoV 1 atau PoV 3. Salah satu puisi yang aku suka adalah karya Umar Abdullah yang berjudul Kurungan.

Kurungan
"Masihkah aku tersesat, 
Tatapku terkurung, hanya dalm sekotak hasrat?''
Dulu sang murai terpenjara bisu
Pandanannya kosong, berkeluh sumbang.

"Rumahku dulu angin, berubah kabut
Simfoniku embun pagi, kini terhalang jeruji
Dan kawanku sang mentari, tatapnya sendu
Aku ingin mencium langit biru!''

Dari tema Tuhan, terdapat 13 puisi. Bercerita tentang ke Maha Besaran-Nya. Tentang aku dan Tuhan. Terdapat juga kisah tentang Nabi Muhammad SAW. Yang paling aku suka adalah Langka - Langkah Kematian oleh Ahmad Syarawi Purnama.

Derap Langka-Langkah Kematian
mulai terdengar pilu dari kejauhan.
Lankahnya begitu jelas,
mencekam diselimuti hawa sejuk bertiup
Kabut malam mulai menutup pintu dinding-dinding langit.

Selanjutnya adalah bertema Kalian. Puisinya khusus kamu-kamu yang bercerita tentang cinta, kasih sayang. Salah satu puisi yang menjadi pilihanku dari tema ini adalah Suatu Jeda Di Penghujung Cerita karya Muhammad Nurthariq

Di titik yang koma itu
Kita terbahak dengan isak 
Menangisi suka menertawakan duka
Perihal dongeng yang nyata
Pada malam yang ternyata pagi 
Kita pernah bermimpi tentang suatu realitas yang fiktif
Berbagi kesenduan yang manis dan
Menghabiskan akhir yang ternyata jeda

Kumpulan puisi persembahan Rumah Budaya Akar ini Menambah wawasan tentang puisi itu sendiri. Bahwa puisi tak harus selalu menggunakan bahasa mendayu-dayu. Tapi memang pembendaharan katanya harus variatif agar menarik seperti dalam kumpulan puisi ini. Bahkan aku belajar banyak kosa kata baru. Yah, walaupun asli orang Indonesia tapi perbendaharaan kataku masih sedikit. Kalian juga kan? *langsung dilempar pisau*

Puisi juga bisa bercerita tentang tokoh yang diagungkan. Seperti puisi karya Divie Rampuginantaka yang berjudul Rajab Menyergap Senyap yang bercerita tentang Rasallah. Puisi tak harus panjang seperti karya Muhamamd Nurthariq yang berjudul Kinestics yang terdiri dari 3 kalimat.

Untuk covernya sendiri menarik. Dan isi di setiap puisi ada lembaran kosong. Bisa buat bikin puisi atau buat nulis maksud puisi tersebut. Aku si kepikiran buat ditulisin puisi saja.

Banyak pelajaran dan inspirasi yang dapat diambil dari kumpulan puisi Jangan-Jangan Tuhan Tak Merestuiku Jadi Penyair.

Rekomen buat kamu yang suka puisi/pengin belajar bikin puisi dan semua tentang puisi.

Rate :

3* Of 5* 

2 comments:

  1. jurnal tentang puisi ini ada apa ngakya

    ReplyDelete
  2. sukaaaaaa...........
    jadinya beli beberapa untuk orang terkasih deh

    ReplyDelete

Silahkan Tinggalkan Jejak di Bawah, ya!