The Girl on Paper - La Fille de Papier by Guillaume Musso




Blurb ____________
 
Gadis itu terjatuh dari dalam buku

Hanya beberapa bulan yang lalu, Tom Boyd adalah seorang penulis miliarder yang tinggal di Los Angeles dan jatuh cinta pada seorang pianis ternama bernama Aurore. Namun, setelah putusnya hubungan mereka yang terekspos secara publik, Tom menutup dirinya, menderita writer's block parah, dan tenggelam dlam alkohol dan obat terlarang.

Suatu malam, seorang gadis asing yang cantik muncul di teras rumah Tom. Dia mengaku sebagai Billie, karakter dalam novelnya, yang terjatuh ke dunia nyata karena kesalahan cetak dalam buku terakhir Tom.

Meakipun cerita itu gila, Tom harus percaya bahwa gadis itu benar-benar Billie. Akhirnya mereka membuat perjanjian. Jika Tom mau menulis novel agar Billie bisa kembali ke dunianya, Billie akan membantu Tom untuk mendapatkan Aurore kembali 

Tidak ada ruginya, kan? Iya, kan?

Judul : The Girl on Paper / La Fille de Papier
Author : Guillaume Musso
Penerbit : Spring
Halaman :448 hlm
Tahun : 2016
ISBN : 978-602-74322-4-6

Review ____________


“Yang kuinginkan adalah berbagi hidup bersamamu. Kurasa itulah makna semua cinta pada akhirnya: keinginan untuk mengalami semua hal bersama-sama, belajar dari perbedaan satu sama lain.” Hlm. 239


Akhirnya bisa menyantap The Girl on Paper. Dari pas pertama terbit sudah kebelet banget pengin baca novel ini. Namun, baru terwujud tahun ini. Untuk soal rokemen novel ini memang rokemen banget. Ceritanya itu gak bikin bosan dengan ketebalan novel 448 halaman.
 
The Girl on Paper ini mengisahkan tentang seorang penulis ternama bernama Tom Boyd. Sayangnya, masa kejayaan itu hilang dalam sekejap hanya karena seorang wanita. Hanya karena cinta yang terkhianati. Hidup Tom menjadi berantakan. Harus berurusan dengan polisi karena sering berkelahi ditempat umum. Parahnya, satu kata pun tidak dapat dia tuangkan untuk menulis novel lagi. 

Kekacuan Tom bertambah saat seorang gadis muncul di depan rumahnya dan mengaku sebagai Billie, salah satu karakter dalam novel yang dibuat Tom. Mana mungkin Tom bisa memercayai hal yang tidak masuk akal, ditambah pengakuan Billie yang dirinya terjatuh dari novel karena ceritanya belum selesai. Memang, novel kedua Tom sejumlah 10.000 ekslamper mengalami cacat produksi. Ceritanya berhenti ditengah-tengah begitu saja. 

Keadaan semakin rumit saat Milo mengungkap fakta lainnya. Bahwa Tom sudah tak punya apa-apa lagi dikarenakan Milo telah menghilangkan semua asset milik sahabatnya tersebut. Tom bisa saja kembali jaya, asal mau menulis lagi. Sayangnya, itu bukanlah perkara mudah. Cinta telah mematikan seluruh saraf di otaknya. Akhirnya, Milo dan Carole memutuskan secara sepihak tanpa memberi tahu Tom untuk membawa ke psikiater dan menjalani terapi tidur.


“Tidak, kau tidak baik-baik saja. Tapi, aku ingin kau tahu satu hal: kalau bukan karena kau, Milo dan aku tidak akan sampai di tempat kami sekarang.” Hlm. 104 


Tiba-tiba Tom menjadi waras dan tidak mau menjalani terapi tidur tersebut. Dia pun kabur dengan nekat terjun dari lantai 2. Untunglah ada Billie dan dari sana perjalanan mereka menuju Meksiko untuk mengambil kembali Aurore dan Mengembalikan Billie ke dunia asalnya dengan membuat lanjutan novel tersebut.

Akankah mereka berhasil? Saat semuanya berjalana tak sesuai yang diharapkan.


“Kau mungkin punya banyak kekurangan, tapi setidaknya, kupikir kau adalah seorang pria yang memegang teguh kata-katanya.” Hlm. 230 

 
Selain isi ceritanya yang dibawakan dari sudut pandang Tom dan orang ketiga. Cover buku The Girl on Paper menraik hatiku. Cantik. Novel ini juga membuat aku larut dalam ceritanya. Tom, Billie, Milo dan Carole, tidak seperti tokoh fiksi biasa mereka terasa nyata. Ditambah perjalanan keliling dunia Milo dan Carole hanya karena sebuah buku yang bikin ngiler.

Untuk karakternya sendiri Tom dan Billie ini chemistry-nya dapet banget. Tokoh yang paling aku suka adalah Milo. Walaupun Milo telah menghilangkan seluruh kekayaan Tom, namun kesetiakawanannya itu patut diacungkan jempol. Tom, Milo dan Carole adalah sahabat yang selalu ada dalam suka maupun duka.

Overall, aku suka, aku suka dengan The Girl on Paper. Endingnya itu bikin gak nyangka banget. Pantas saja ada beberapa plot yang terasa aneh. Tahu nya eh, jawabannya ada di ending. Di sini juga dikisahkan beberapa tokoh pembantu. Namun, penulis menceritakan juga latar belakang tokohnya. Jarang penulis yang menjadikan tokoh pembantu bukan sekedar pemanis untuk alur ceritanya. Tak kalsh serunya saat diceritakaan beberapa pandangan seorang tokoh fiksi yang tidak suka dengan karakternya.

Then, Berhubung ini novel terjemahan. Aku tidak ada masalah dengan terjemahannya. Bukan pertama kalinya si baca novel terbitan Spring. Jadi, aku gak perlu menghawatirkan untuk terjemahannya.

Pesan yang dapat aku ambil dari novel ini adalah
1.      Arti sesungguhnya tentang persahabatan. Tom, Milo dan Carole mengajarkan banyak hal. Bagi mereka sahabat adalah segalanya.
2.      Cinta! Cinta itu terkadang mengerikan bisa membuat seseorang terjatuh sejatuh-jatuhnya. Namun, harus ingat juga suatu hari nanti aka nada cinta yang membuat kita terasa berada di singgasana yang mewah.

5* of 5* untuk The Girl on Paper



No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan Jejak di Bawah, ya!